Dalam proses adaptasi protokol kegiatan riset dan pengabdian masyarakat di era Covid-19 dan kondisi kedaruratan lainnya, penting memperhatikan dan melandaskan nilai dan prinsip kemanusiaan, marwah integritas ilmiah dan standar kredibilitasi akademik. Perubahan perspektif dan paradigmatik juga diperlukan sebab kondisi Covid-19 meniscayakan perubahan di banyak sisi dan aspek, baik dalam kegiatan riset, pengabdian masyarakat, maupun pengelolaan keduanya.
Riset yang melibatkan manusia dan kehidupannya harus dilakukan sesuai dengan standar etika tertinggi, yang secara mendasar berfokus pada keselamatan, penghormatan, dan keadilan bagi partisipan atau subjek penelitian (tineliti), termasuk mengedepankan aspek inklusivitas serta keterwakilan gender dan kelompok marginal. Dalam konteks pandemi Covid-19 dan kondisi kedaruratan lainnya, perhatian khusus terhadap keselamatan, penghormatan, dan keadilan bagi subjek perlu diperkuat, sembari mempertimbangkan keselamatan peneliti.
Kamis, 9 September 2021, Dr. Bobby Putrawan selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Teologi Moriah mengunjungi ruang sidang skripsi yang akan digunakan oleh program studi Pendidikan Agama Kristen Sekolah Tinggi Teologi Moriah.
Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Dr. Antonius Missa selaku Ketua STT Moriah, Dwici Y. Manik, M.Pd.K. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama Kristen, Dosen penguji Skipsi Program Studi Pendidikan Agama Kristen Sekolah Tinggi Teologi Moriah.
Sesuai edaran pemerintah, kegiatan luring penelitian dapat dilaksanakan di kampus dengan memperhatikan protokol kesehatan. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Teologi Moriah telah menyebarkan poster protokol kesehatan kegiatan luring Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat sebagai wujud pelaksanaan standar nasional terkait kesehatan dan keselamatan pelaksana.
Panduan Protokol PPM di Masa Covid 19 dan Kondisi Kedaruratan Lainnya untuk Adaptasi Kenormalan Baru
Leave a Reply